Wednesday, September 27, 2017

Bagi pencinta buku atau book lover atau book enthusiast atau apa pun namanya, bagi kelompok ini buku merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi setiap hari. Kalau kita lihat dari penjualan buku terutama buku umum terus meningkat dari tahun ke tahun hal ini ditandai dengan semakin banyak nya judul buku yang terbit hal ini menunjukan tingkat literasi masyarakat indonesia yang juga meningkat (maaf Cuma pendapat pribadi penulis).  Tingkat literasi yang baik akan berdampak terhadap kebutuhan belanja buku, baik belanja buku secara offline maupun belanja buku online.



Bagi pencinta buku kegiatan belanja buku merupakan kegiatan rutin layaknya kegiatan jajan makanan. Dari sekian banyak destinasi belanja buku baik secara offline maupun secara online yang pernah saya singgahi, akhirnya saya terdampar di tokopedia dan bukalapak. Potongan harga alias diskon yang diperoleh lumayan besar sampai 35% biasanya diskon yang diperoleh sebesar itu biasanya hanya diperoleh kalau kita belanja buku di pusat grosir buku seperti di pasar senen Jakarta atau di pusat toko buku palasari  Bandung.


Dalam artikel ini saya ingin berbagi pengalaman belanja buku online di tokopedia dan bukalapak namun artikel ini ditulis bersifat netral artinya tidak berafiliasi dengan fihak mana pun sesuai dengan deskripsi blog ini yaitu berbagi (pengalaman) seputar belanja online.

Kenapa belanja buku di kedua marketplace tokopedia dan bukalapak?

Waktu belum mengenal toko buku online saya biasanya beli buku langsung ke toko buku offline, baik toko buku kecil maupun toko buku besar semacam toko buku Gramedia atau Kharisma, belanja buku di toko buku kecil memiliki keunikan dimana kita harus menayakan judul buku beserta pengarang buku tersebut atau nama penerbitnya. Kalau buku yang kita cari ada maka mau tidak mau kita harus jadi transaksi kalau tidak ya malu lah. Belanja di toko buku kecil punya keunggulan lebih daripada di tempat lain yaitu kita bisa menawar harga buku atau istilah kerennya minta diskon.
Belanja buku di toko buku besar kita bisa dengan leluasa memilih dan membaca buku sample tanpa harus kikuk diawasi dan ditunggui oleh pelayan walaupun pada kenyataanya diawasi oleh CCTV. Kalau kita tidak menemukan buku yang dicari atau buku nya ada tetapi setelah dibaca kurang cocok kita bisa melenggang pulang tanpa terbebani harus beli.
Belanja buku online tentu ada keunggulan dan keterbatasanya juga yaitu kita tidak tahu isi dari buku tersebut, namun kita bisa bebas sebebas-nya searching mencari buku yang diperlukan tanpa takut ada yang mengawasi.

Toko buku online ada dua macam yaitu:
1.        Toko buku/penjual langsung yang jualan di website miliknya sendiri
Contoh : gramedia.com, toko buku kita.com, belbuk.com, palasarionline.com, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

2.        Toko buku yang ikut jualan di market-place besar
Sebenarnya banyak dari toko buku online yang memiliki website sendiri, tetapi mereka menggelar lapak juga di marketplace semacam bukalapak dan tokopedia atau marketplace yang lain. Kenapa mereka melakukan hal itu? Jawabannya kemungkinan dengan banyak pertimbangan yang mendasarinya, diantaranya :
a.  Dalam rangka membangun brand image, karena kalau hanya jualan di blog atau websitenya sendiri karena belum terkenal masyarakat masih ragu berbelanja di website toko buku tersebut.

b. untuk meningkatkan omzet penjualan karena kalau mengandalkan satu kanal kesempatannya sangat terbatas tetapi kalau jualan dimana-mana peluang omzet yang lebih besar bisa tercapai.

c.  Mengatasi keterbatasan metode pembayaran, biasanya kalau mereka jualan sendiri metoda pembayaran yang digunakan terbatas yaitu hanya metode transfer bank dan bersifat manual dimana pembeli setelah membayar melalui transfer bank harus mngirimkan bukti transfer baik melalui sms, atau whatsapp atau fax maupun harus mengisi konfirmasi pembayaran pada kolom yang telah disediakan pada website mereka.

Hal ini akan berbeda dengan metode pembayaran yang disediakan di markrtplace besar. Di marketplace besar semacam Tokopedia dan bukalapak memiliki banyak pilihan metode pembayaran mulai dari transfer bank, kartu kredit, cicilan kartu kredit, cicilan tanpa kartu kredit semacam kredivo, pembayaran melalui indomaret atau alfamart, kantor pos, JNE dan lain-lain. Dan proses penyelesaian atau verfikasi pembayaran bersifat otomatis dikenali oleh sistem tanpa harus kirim bukti transfer.

Harga jual dengan penawaran diskon besar

Setelah searching kesana kemari, akhirnya pada saat tulisan ini dibuat disimpulkan bahwa ternyata yang paling banyak lapak toko buku online ada di bukalapak dan urutan kedua ada di tokopedia. Harganya sama dengan di toko buku lain dimana pun baik offline maupun online,  ya dimana harga di patok menurut harga jual dari penerbit namun yang berbeda adalah harga setelah diskon. Diskon jatuh dikisaran 35% sehingga kalau diilustrasikan harga buku @Rp100.000 setelah dipotong 35% maka harga akhir jatuh pada @Rp65.000 padahal buku yang ditawarkan adalah buku terbitan baru.

Hal ini bisa terjadi sebab penjual tidak mengambil keuntungan besar seperti hal nya penjualan buku di palasari bandung atau di pasar senen jakarta. Keutungan yang mereka kejar bukan dari margin selisih harga dasar dengan harga jual tetapi mereka mengejar keuntungan dari kuantitas buku yang terjual.

Ya memang mereka yang buka lapak online dengan menawarkan diskon besar adalah kebanyakan masih merupakan penjual atau toko buku di kedua tempat tersebut yang sengaja buka lapak secara online. Ini bagus juga karena memberikan kesempatan kepada pembeli yang jauh dari tempat tersebut untuk berbelaja tanpa harus datang kesana.

Bagaimana keaslian atau originalitas buku yang dijual?

Pada deskripsi produk dinyatakan bahwa buku adalah original alias asli bukan bajakan. Saya sebagai pembeli tentu was-was karena ada slogan belanja “ada uang ada rupa” tetapi ya nekad aja toch harganya tidak terlalu mahal. Singkat cerita hari kedua setelah pemesanan buku datang ke rumah di antar kurir, rasa penasaran cukup tinggi dan langsung kemasan pembungkus dibuka. Benar sesuai deskripsi buku yang diterima bukan bajakan alias asli.
Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat tapi yang harus selalu menjadi pegangan ketika belanja online adalah perhatikan : 1). Reputasi seller atau penjual, 2). Testimoni atau kesaksian/ulasan dari pembeli yang terverifikasi.

Selamat berbelanja

0 komentar:

Post a Comment

Media Sosial

Terjemahan

Total Pageviews

Dudu. Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers