Peer teaching merupakan salah satu ujian kinerja
dalam PLPG dan memiliki nilai mandiri. Peer teaching biasanya dilaksanakan dua
kali selama PLPG yaitu pada saat pasca sesi workshop dan pada saat ujian peer
teaching itu sendiri. Untuk mendapatkan nilai yang baik dan lulus ujian peer teaching
tentunya perlu persiapan yang memadai, baik kelengakapan berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran atau RPP yang akan digunakan, Alat peraga penunjang
penyampaian materi ajar, dan kesiapan mental dari peserta ujian peer teaching
serta kondisi dukungan atau sikap rekan-rekan sesama peserta ujian PLPG.
Sesi Workshop dalam PLPG
Workshop pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
atau PLPG di laksanakan setelah sesi pendalaman materi Profesional dan
Pedagogik selesai. Pendalaman materi profesional membahas materi pokok sesuai
dengan bidang studi PLPG, sebagai contoh PLPG mata pelajaran Matematika maka dalam
sesi pendalaman materi di pelajari materi pokok matematika. Sementara dalam pendalaman
materi pedagogi berkaitan dengan pembahasan dan penguasaan masalah pedagogi
atau ilmu pendidikan/seni dalam mengajar atau strategi dalam pembelajaran.
Salah satu materi workshop adalah penyusunan RPP,
maka dalam hal ini peserta PLPG di anjurkan membawa minimal dua RPP yang sudah
jadi dan biasa dipakai ketika mengajar di kelas, jangan ketinggalan untuk
membawa silabus mata pelajaran tersebut. Sebenarnya idealnya membawa semua RPP yang
sudah jadi sehingga ketika pembagian kompetensi dasar mana yang harus disusun
atau dikaji oleh tiap peserta maka akan siap. Pada workshop sesi penyusunan RPP
biasanya tidak boleh ada peserta yang membahas dan menyusun dari Kompetensi
Dasar atau KD yang sama, hal ini logis sebab bisa dibayangkan ketika peer
teaching suasana akan menjadi kaku dan jenuh kalau materi kompetensi dasar yang
dibahas peserta peer teaching tersebut ada yang sama.
Dalam penyusunan RPP biasanya salah satu point
pokok ada pada penyusunan tujuan pembelajaran, maka dari itu penyusunan rumusan
tujuan pembelajaran harus mengacu kepada konsep atau rumus atau formula ABCD (Audience, behaviour, conditioning, degree).
Dengan kejelasan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana cara untuk mencapainya
yang sudah tergambar dari tujuan pembelajaran ini maka akan memudahkan
penyampaian materi pada saat peer teaching.
Jadi RPP yang dibawa oleh peserta PLPG dari rumah
belum sepenuhnya final sebab dalam sesi workshop ini, RPP tersebut di perbaiki
atau direvisi di bawah bimbingan instruktur yang merupakan dosen dari LPTK
Penyelenggara PLPG. Peserta PLPG sebaiknya megikuti sepenuhnya arahan atau saran
yang diberikan instruktur dalam penyusunan RPP tersebut karena aktivitas selama
workshop dan RPP hasil workshop sebenarnya di nilai atau memiliki point serta
salah satu penentu kelulusan PLPG.
Peer
Teaching dalam PLPG
Peer teaching atau praktik mengajar merupakan
rangkaian terakhir setelah workshop, dan biasanya instruktur pada saat workshop
akan berbeda dengan instruktur ketika peer teaching. Jangan heran sering terjadi perbedaan
pendapat antara instruktur workshop dengan instruktur peer teaching mengenai
content yang ada pada RPP, sehingga ketika hal tersebut terjadi peserta
biasanya sebelumnya telah diberikan arahan atau dibekali mengenai jawaban atau
alasan yang tepat tentang hal tersebut oleh instruktur sebelumnya pada saat
workshop. Maka dari itu catat atau ingat-ingat saran dari instruktur pada saat
workshop penyusunan RPP tentang jawaban yang harus diberikan apabila ditanyakan
instruktur peer teaching tentang hal tersebut.
Apa yang
harus dilakukan pada saat peer teaching?
Ketika seorang guru sedang mengajar di depan kelas
biasanya bisa dengan mudah mencurahkan segala kemampuannya untuk mendidik dan
mentransfer ilmu kepada siswa, lain hal nya kalau mengajar di depan sesama
rekan peserta PLPG ada dua kemungkinan yang terjadi bisa berjalan dengaan
lancar sesuai harapan atau terjadi perasaan grogi sehingga menjadi salah
tingkah. Sebenarnya timbul perasaan was was adalah hal yang manusiawi karena
penampilan sedang dinilai oleh orang lain, berbeda ketika sedang mengajar di
depan murid di sekolah, murid tidak terlalu memberi penilaian atau bahkan tidak
terlalu peduli terhadap penampilan kita justru perhatian mereka terarah untuk menyimak
materi apa yang disampaikan kepada mereka. Pada saat peer teaching semua orang
yang menjadi murid adalah orang yang memiliki pengetahun yang setara bahkan
mungkin ada yang lebih. Dalam hal ini ada dua fihak yang menilai performance
guru tersebut yaitu penguji (instruktur) dan rekan peserta, tentunya kalau
tidak dibarengi dengan kesiapan pengetahuan, dan kesiapan mental yang prima
penampilan yang bagus ketika mengajar di kelas bisa terjadi sebaliknya pada
saat peer teaching, maka dengan itu sebelum pelaksanaan PLPG dimulai seluruh
calon peserta telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Membawa alat peraga atau membuat alat peraga ini
sangat penting untuk memudahkan menyampaikan materi sesuai kompetensi dasar
pada RPP yang dipilih. Di sisi lain alat peraga juga menjadi poin panambah
nilai dalam aspek pengunaan media pembelajaran pada saat peer teaching.
Apakah
perlu skenario pada saat peer teaching?
Pada saat peer teaching adakalanya telah
dipersiapkan atau dibuatkan skenario dimana siapa yang akan bertanya, siapa
yang akan berperan sebagai murid bandel yang suka berceloteh ketika belajar,
siapa yang akan menjadi murid yang baik dan pintar, dan peran-peran lainnya.
Hal ini sah-sah saja namun kalau di rekayasa seperti ini ada kemungkinan terjadi
nampak dibuat-buat sehingga terlihat tidak alami, bahkan akan menjadi terasa
kaku dan bisa menimbulkan mati gaya.
Untuk itu pada saat peer teaching sebaiknya tidak
dibuatkan skenario apa pun seperti diatas, biarkan berjalan alami. Justru jika
apa adanya suasana kelas akan terasa lebih hidup ketika ada pertanyaan atau
celoteh yang muncul dari peserta secara spontan maka reaksi yang terjadi akan
spontan juga. Hal ini akan memberikan nilai lebih atau score baik yang di
peroleh peserta yang sedang tampil sebagai guru pada peer teaching.
Poin penting yang perlu ditekankan pada sesama
peserta peer teaching yaitu jangan saling menjatuhkan, yang perlu dibangun
adalah rasa kebersamaan karena datang bersama-sama, belajar bersama-sama dan
saling mendukung sehingga bisa lulus juga besama-sama.
Apa yang
dinilai pada peer teaching PLPG?
Poin-poin penting dalam penilaian pada saat peer
teaching yang saya ketahui, diantaranya adalah
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP
2. Media pembelajaran ( pengunaan alat peraga)
3. Performance atau penampilan pada saat Peer teaching
4. Manajemen kelas atau pengelolaan kelas
Artikel terkait 10 Cara Lulus PLPG
Semoga artikel ini bermanfaat. Amiin
0 komentar:
Post a Comment