Kemampuan menghitung angka pemakaian arsip merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang arsiparis. Di tangan arsiparis nasib arsip-arsip tersebut ditentukan.
Seorang arsiparis di dalam
menjalankan tugasnya harus mampu menilai Arsip itu bernilai atau tidak,
sehingga dapat memutuskan mana arsip yang harus di kelola dan mana arsip yang
harus dimusnahkan.
1.
Berdasarkan angka
kecermatan dan jangka waktu yang diperlukan untuk penemuan kembali.
2.
Dari angka
pemakaian, yaitu dari persentase perbandingan antara jumlah permintaan warkat
untuk dipakai kembali dengan jumlah seluruh warkat dalam arsip.
Apa yang dimaksud Angka Kecermatan Arsip?
Angka kecermatan merupakan Persentase atau suatu perbandingan antara jumlah warkat tidak
ditemukan (WTK) dengan jumlah
warkat diketemukan (WK). Angka kecermatan Arsip digunakan untuk mengetahui apakah
sistem penyimpanan
dan
penemuan arsip yang dipergunakan sesuai
atau
tidak.
·
Jika AK < 3% maka sistem penyimpanan dan
penemuan kembali Arsip adalah cukup baik (valid). AK =
3% maka penyelenggaraan
penyimpanan kembali Arsip berada pada posisi kritis.
·
Sementara jika AK
> 3%, hal ini mengindikasikan sistem yang digunakan harus mendapatkan proses
penyempurnaan kembali atau di revisi
·
Di sisi lain jika
AK =
3% maka penyelenggaraan
penyimpanan kembali Arsip berada pada posisi kritis.
Bagaimana Rumus untuk
menghitung Angka Kecermatan Arsip (AK)?
Rumus Angka Kecermatan Arsip (AK) :
AK=(Jumlah WTK)/Jumlah WK) X 100%
Keterangan:
AK : Angka Kecermatan
WK : Arsip yang diketemukan
WTK : Arsip yang tidak diketemukan
Dari rumus diatas dapat dilihat jika Angka
Kecermatan (AK) memperlihatkan angka presentase yang semakin besar atau posisi tinggi, artinya sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang digunakan kurang baik, namun jika prosentasenya kecil maka artinya sistem penyimpanan Arsip semakin baik.
Mudah-mudahan dengan artikel ini mendapatkan
pencerahan tentang bagaimana cara menghitung Angka Pemakaian Arsip di tempat
kerja.
0 komentar:
Post a Comment